+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
22 Oktober 2023 | 20:50:54 WIB


Tim PKM-Riset UBB Ubah Tumbuhan Endemik Suku Lom Menjadi Salep yang Berkhasiat Memudarkan Bekas Luka



Merawang, UBB-- Ajang tahunan Kemendikbudristek tingkat Nasional yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2023 menjadi kesempatan bagi tim Program Kreativitas mahasisiwa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Bangka Belitung (UBB) yang diketuai oleh Rian Hidayat (Kimia) dengan anggota Arnanda Putri (Biologi) dan Desi (Biologi) serta dosen pembimbingnya yaitu Robby Gus Mahardika, S.Pd., M.Si untuk memformulasikan daun Pakcong (Psychotria viridiflora Reinw. ex Blume) sebagai sediaan salep anti scar (bekas luka).

Rian selaku ketua tim menuturkan bahwa pemilihan daun pakcong sebagai bahan dasar pembuatan salep, karena tumbuhan ini telah dimanfaatkan secara turun temurun oleh masyakat adat Bangka Belitung yaitu Suku Lom sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan luka dan penghilang koreng dengan cara menghaluskan daun muda/daun tua yang kemudian ditempelkan pada luka.

“Kandungan senyawa metabolit sekunder seperti Flavonoid, Saponin, Tanin, Alkaloid dan Terpenoid yang terkandung pada daun Pakcong berpotensi untuk memperbaiki jaringan kulit yang rusat dan mempercepat penyembuhan luka sehingga dapat memudarkan bekas luka,” ungkapnya.

Tumbuhan Pakcong

 

Sedangkan Arnanda mengungkapkan, sebelum membuat tanaman ini menjadi salep, tentunya sudah melakukan pengujian terlebih dahulu kepada para sukarelawan.

“Untuk menguji efektivitas salep daun pakcong tersebut, kami melakukan pengujian secara in vivo yang telah mengikuti layak etik dengan No. 098/EC/KEPK-PKP/VI/2023 dengan menggunakan sukarelawan sebanyak 10 orang. Pengolesan salep dan pengamatan bekas luka dilakukan selama 2 minggu,” Ujar Arnanda.


Desi juga menambahkan, dari hasil pengujian tersebut, ternyata salep pakcong yang diformulasikan tidak menimbulkan kemerahan, gatal-gatal bahkan iritasi terhadap kulit sukarelawan. Selama 2 minggu pengamatan terhadap bekas luka juga mengalami pemudaran secara warna dari yang berwarna cokelat tua menjadi cokelat muda. Selain itu, diameter bekas luka juga mengecil seiring pengolesan salep.


“Salep yang diformulasikan memiliki mutu yang baik karena sesuai dengan standar pembuatan salep yaitu salep yang baik harus memiliki ciri organoleptis berbentuk semi padat, tidak berbau tengik, tidak berubah warna dan bau dalam penyimpanan. Salep yang baik juga harus homogen, pH sesuai SNI 16-6946.2-1998 berkisar 4,5-7, dan memiliki rentang daya sebar 5─7 cm. Dari semua kriteria tersebut, salep pakcong yang diformulasikan memenuhi setiap kriterinya,” ungkap Desi.

Olahan Tanaman yang telah dijadikan salep

 

Robby selaku dosen pendamping mengatakan bangga karena melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbudristek dapat merealisasikan kreativitas dan inovasi dari mahasiswa Universitas Bangka Belitung untuk memanfaatkan potensi lokal Bangka Belitung dalam menjawab permasalahan yang ada disekitar masyarakat. 

 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi